Thursday, 7 March 2013
16:16
2 comments
KONSEP DASAR SISTEM
INFORMASI (SI) DALAM BISNIS
A.
Pendahuluan
Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan
peranan penting dalam bisnis.
Teknologi informasi
dapat membantu segala jenis bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses bisnis mereka, pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok
kerja, hingga dapat memperkuat posisi kopentitif mereka dalam pasar yang cepat
sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk
mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi
e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Istilah TI ( Teknologi
Informasi ) atau IT ( Information Technology ) yang populer saat ini adalah
bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia SI (
Sistem Informasi ) atau IS ( Information System ). Istilah TI memang lebih
merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah
informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem
informasi itu sendiri. TI memang secara nota bene lebih mudah dipahami secara
umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi komputer yang
tengah terus berkembang pesat. Sebuah Sistem TI atau selanjutnya akan disebut
STI, pada dasarnya dibangun di atas lima tingkatan dalam sebuah piramida STI.
Berurutan dari dasar adalah : konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan
dan pengelolaan.
Kerangka kerja tersebut dipusatkan
kedalam 5 area pengetahuan SI berikut ini.
1. Konsep konsep
dasar : Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk
mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi
konsep sistem informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep
keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis
teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2. Teknologi
informasi : Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen
data, dan banyak teknologi berbasis internet.
3. Aplikasi bisnis
: Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan
keunggulan kompetitif bisnis.
4. Proses
pengembangan : Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang
bisnis.
5. Tantangan
manajemen : Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi
informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
C.
Alasan dasar
SI pada Bisnis Terdapat 3 alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam
teknologi informasi yaitu:
Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis. :
Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk
membantu mereka mencatat pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar
pegawai, membeli barang dagangan baru, serta untuk mengevaluasi trend
penjualan.
Dukungan terhadap pengambilan keputusan
oleh pegawai dan manajer. Sistem informasi juga membantu
para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan yang
lebih baik. Contohnya keputusan mengenai lini barang dagangan apa yang perlu
ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa yang mereka
butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh sistem
informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung pengambilan
keputusan para manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga membantu mereka
melihat berbagai cara untuk mendapatkan kelebihan dari para peretail lainnya
dalam persaingan untuk mendapatkan pelanggan.
Dukungan strategi untuk keunggulan
bersaing : Contohnya manajemen toko mungkin membuat keputusan untuk memasang
kios dengan layar sentuh dalam semua toko mereka, yang
terhubung dengan situs e-commerce untuk belanja online. E-commerce adalah
pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan produk, jasa, dan informasi
atas berbagi jenis jaringan komputer. Banyak bisnis saat ini menggunakan internet,
intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya untuk mendukung setiap langkah proses
komersial. Hal ini dapat meliputi segala sesuatu dari periklanan, penjualan,
dan pemberian dukungan untuk pelanggan, melalui world wide web, hingga keamanan
internet, serta mekanisme pembayaran yang memastikan diselesaikannya proses
pengiriman dan pembayaran. Contohnya sistem e-commerce meliputi situs web
internet untuk penjualan online, akses ekstranet kedatabase persediaan untuk
pelanggan besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh tenaga penjualan untuk
mengakses catatan pelanggan dalam rangka manajemen hubungan pelanggan
D.
Trend Sistem
Informasi Trend yang dominan dalam Sistem Informasi
Inisiatif
dan penanggung jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information
Officer) sendiri, tapi juga oleh Executive Board;
Pergeseran peran IS Department dari
sebagai Application delivery menjadi System integration dan pengembang
infrastruktur;
Perkembangan internet dan intranet
menghasilkan world wide connectivity dan memungkinkan adanya common user interface untuk semua system. Perlunya System Integration
Perkembangan komputerisasi dalam suatu
organisasi yang tidak bersamaan dan terpisah-pisah (scattered);
Hambatan teknologi yang dapat diatasi
oleh berbagai alat bantu (tools) yang dapat dijumpai
dengan mudah oleh pemakai. .
E. Jenis-Jenis Sistem Informasi
1. Sistem Pendukung Operasi : Sistem informasi selalu
dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh, dan digunakan dalam
operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai
produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan
lebih jauh oleh system informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari
sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien
memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan.
Sistem pemrosesan transaksi : Memproses
data yang dihasilkan dari transaksi bisnis. Memperbaharui database operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contohnya: Sistem titik penjualan
(point-of-sale - POS) dibanyak toko retail menggunakan terminal mesin kas untuk
secara elektronik menangkap serta memindahkan data penjualan sepanjang saluran
telekomunikasi ke pusat computer regional agar dapat diproses segera
(Real-time) atau diproses setiap malam (Batch).
Sistem Pengendalian proses : Mengawasi
dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contohnya, penyulingan minyak
menggunakan sensor elektronik yang dihubungkan ke komputer
untuk secara terus menerus mengawasi proses kimia dan membuat penyesuaian
instant (real-time) yang mengendalikan proses penyulingan.
Sistem kerja sama perusahaan : Mendukung
komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja dan perusahaan. Contohnya, para pekerja ahli dalam sebuah tim proyek dapat menggunakan email
untuk mengirim dan menerima berbagai pesan elektronik, dan melakukan konferensi
video untuk melakukan pertemuan elektronik agar dapat mengoordinasikan berbagai
aktivitasnya.
2. Sistem Pendukung Manajemen : Ketika aplikasi sistem
informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan untuk pengambilan
keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem tersebut akan disebut
sebagai Sistem Pendukung Manajemen. Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama
sistem informasi mendukung berbagai tanggung jawab pengambilan keputusan:
Sistem Informasi Manajemen : Memberikan
informasi dalam bentuk laporan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendukung
pengambilan keputusan bisnis. Contohnya, manajer penjualan
dapat menggunakan jaringan komputer dan pencari web untuk mendapatkan tampilan
instant mengenai hasil penjualan produk produk mereka dan untuk mengakses
intranet perusahaan mereka agar bisa mendapatkan laporan analisis penjualan
harian yang mengevaluasi penjualan yang dilakukan oleh setiap tenaga penjualan.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support System – DSS) : Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses
pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya. Contohnya, manajer bagian periklanan dapat menggunakan program spreadsheet
untuk melakukan analisis what-if ketika mereka menguji dampak berbagai anggaran
iklan atas prediksi penjualan produk produk baru.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System EIS) : Memberi informasi penting dari
SIM, DSS dan sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para
eksekutif. Contohnya, para eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar
sentuh untuk secara instant melihat teks serta tampilan grafik yang menekankan
berbagai area utama kinerja organisasi dan persaingan. 3. Kategori lainnya
sistem informasi
Sistem pakar. Sistem berbasis
pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi
para pemakai. Contoh: Penasihat aplikasi kredit,
pengawasan proses dan sistem pemeliharaan diagnosis.
Sistem manajemen pengetahuan. Sistem
berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan peyebaran
pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Contoh: akses intranet ke praktik praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan sistem pemecah
masalah pelanggan.
Sistem informasi strategis. Mendukung
operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan dan
kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web
e-commerce.
Sistem bisnis fungsional. Mendukung
berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis
perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya
manusia.
F. Tantangan Manajerial Teknologi Informasi Kesuksesan
dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini bergantung pada pemaksimalan penggunaan
teknologi berbasis internet dan sistem informasi melalui web, untuk memenuhi
permintaan yang berubah dari para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya
di pasar global. Tujuan dari banyak perusahaan saat ini adalah untuk
memaksimalkan nilai pelanggan dan bisnis mereka dengan menggunakan teknologi
informasi untuk mendukung para pegawai mereka dalam mengimplementasikan proses
bisnis kooperatif dengan para pelanggan, pemasok, dan pihak lainnya.
1. Keberhasilan Dan Kegagalan dengan TI; Keberhasilan
sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui efisiensi dalam hal
meminimalkan biaya, waktu dan penggunaan sumber daya informasi. Keberhasilan
juga harus diukur dari efektivitas teknologi informasi dalam mendukung
strategis bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan
struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis
perusahaan. Beberapa tantangan etika yang harus dihadapi oleh para manajer
bisnis yang mengimplementasikan aplikasi aplikasi utama teknologi informasi.
2. Peran dan Fungsi Sistem Informasi Peran Sistem
Informasi secara umum , yaitu:
Area fungsional utama dari bisnis yang
penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan,
manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan. Sumber
utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan
keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis.
Bahan yang sangat
penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan
organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.
Peluang berkarier yang dinamis,
memuaskan, sarta menantang bagi jutaan pria dan wanita.
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang
membentuk jaringan. Fungsi Sistem Informasi, yaitu: Teknologi informasi (TI)
dan sistem informasi (SI) telah menjadi istilah “keren” dan populer saat ini.
Namun, para pemilik usaha yang masih awam terhadap SI mungkin masih belum
mengetahui bagaimana kegunaan SI dalam bisnis mereka. Tentu saja sistem
informasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah sistem informasi berbasis
komputer. Berikut beberapa fungsi yang bisa dilakukan dengan menggunakan sistem
informasi dalam proses bisnis:
Pemrosesan Transaksi : Sebuah toko atau
swalayan menjual ratusan jenis barang (item). Toko/swalayan tersebut melayani
banyak pembeli tiap harinya sehingga jumlah transaksinya juga banyak. Bayangkan
jika pemrosesan transaksi (perhitungan harga) dilakukan
secara manual oleh penjual, tentu saja hal tersebut akan memakan waktu yang
lama dan peluang terjadinya kesalahan juga cukup besar. Waktu pemrosesan
transaksi yang lama dan kesalahan dalam perhitungan harga bisa membuat
pelanggan lari ke pesaing. Contoh Point of Sales : Kebanyakan toko dan swalayan
saat ini telah memiliki mesin kasir untuk memproses transaksi penjualan. Mesin
kasir tersebut umumnya terdiri dari barcode scanner untuk input barang,
keyboard, CPU, monitor (ukurannya biasanya lebih kecil dibanding monitor
komputer pada umumnya), printer untuk mencetak struk, dan juga perangkat lunak
(software) untuk memproses transaksi. Daftar harga setiap barang telah
tersimpan dalam basisdata dan dapat diperbarui (update) secara real-time.
Perangkat lunak dalam mesin kasir telah diprogram untuk menerima input barcode
dari barcode scanner atau kode barang dari keyboard lalu menentukan harga
barang tersebut berdasarkan daftar harga pada basisdata. Selanjutnya, perangkat
lunak tersebut akan mengalikan harga barang tersebut dengan jumlah pembeliannya
dan kemudian akan menghitung total harga penjualan. Setelah pembeli melakukan
pembayaran maka struk penjualan akan dicetak dengan printer. Sistem yang
dideskripsikan tadi dikenal dengan istilah Point of Sales (POS). Penggunaan POS
tentu saja akan mempercepat pemrosesan transaksi dan meminimalkan peluang
terjadinya kesalahan dalam perhitungan harga. Selain transaksi penjualan, tentu
saja masih banyak terdapat jenis transaksi yang dapat dimudahkan pemrosesannya
dengan teknologi informasi seperti transaksi pembelian, pembayaran hutang,
pemberian piutang, Pengawasan :
Masih menggunakan ilustrasi toko/swalayan di atas, penggunaan POS juga
memungkinkan pemilik usaha untuk mengawasi kinerja
pegawainya (terutama kasir). Pemilik usaha dapat mengetahui berapa jumlah uang
dan barang yang seharusnya ada saat ini untuk dicocokkan dengan jumlah
uang/barang sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilakukan karena setiap transaksi
yang diproses oleh POS akan tersimpan dalam basisdata. Demikian pula halnya
dengan sistem informasi berbasis komputer selain POS, pengawasan dapat
dilakukan karena setiap transaksi tersimpan dalam basisdata.
Pengingat : Sistem informasi berbasis
komputer juga dapat digunakan untuk mengingatkan Anda
terhadap tagihan yang harus dibayar besok atau jumlah piutang yang belum
ditagih. Hal ini dapat dilakukan karena sistem akan menyimpan tagihan hutang
atau piutang dalam basisdata dan akan melakukan pengecekan secara otomatis dan
periodik apakah batas waktu tagihan sudah hampir terlewati atau belum.
Keunggulan dari fungsi pengingat yang dimiliki oleh sistem informasi berbasis
komputer adalah fungsi tersebut dijalankan secara otomatis tanpa pengguna harus
mengecek sendiri.
Penggalian Informasi
: Dengan disimpannya setiap transaksi dalam basisdata, maka kita dapat menggali
informasi dari basisdata transaksi tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Baik
laporan detail maupun laporan rekap penjualan harian dapat dihasilkan dari
basisdata tersebut. Beberapa informasi lain yang sering dibutuhkan oleh pelaku
usaha toko/swalayan adalah barang apa saja yang tingkat perputarannya tinggi,
stok barang, jumlah hutang dan piutang, serta masih banyak lagi informasi
menarik yang dapat diperoleh dari basisdata transaksi. Format laporan juga bisa
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau bahkan animasi. Informasi-informasi
tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan bisnis.
Laporan dapat dihasilkan langsung dari basisdata transaksi sehingga mencermikan
kondisi terkini dari operasional bisnis. Semua transaksi juga tercatat dalam
bentuk softcopy sehingga dapat ditelusuri secara mudah. Meskipun demikian
penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk bisnis bukannya tanpa
resiko.
G. Komponen Sistem Informasi Dalam Bisnis Konsep sistem
dapat membantu memahami:
Teknologi. Jaringan komputer adalah
sistem dari berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai
jenis hardware, software, manajemen data dan teknologi
jaringan telekomunikasi.
Aplikasi. Aplikasi bisnis dan
perdagangan elektronik melibatkan sistem informasi bisnis yang saling
berhubungan satu sama lain.
Pengembangan. Mengembangkan berbagai
cara untuk menggunakan teknologi informasi dalam bisnis
meliputi pendesainan komponen-komponen dasar system informasi.
Manajemen. Mengelola teknologi
informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang strategis, dan
keamanan sistem informasi organisasi.
H. Sumber Daya Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari 5 sumber daya dasar, yaitu:
Manusia, Hardware, Software, Data dan Jaringan. Dibawah ini merupakan contoh
Sumber daya sistem informasi dan produknya, meliputi:
Sumber daya manusia
1) Pemakai akhir merupakan orang orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem
tersebut. Mereka berupa pelanggan, tenaga penjualan, teknisi, staff
administrasi, akuntan dan para manajer.
2) Para pakar merupakan orang orang yang mengembangkan
dan mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi sistem analis, pembuat
software, operator sistem.
Sumber daya hardware Dapat digolongkan
menjadi: Mesin dan Media.
Sumber daya software Software sistem,
seperti program sistem operasi, yang mengendalikan serta mendukung operasi sistem computer. Software aplikasi, yang memprogram
pemrosesan langsung bagi penggunaan tertentu komputer oleh pemakai akhir.
Contohnya, program analisis penjualan, program pengolahan kata dan program
penggajian. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang orang yang akan
menggunakan sistem informasi. Contohnya, prosedur entri data, prosedur untuk
memperbaiki kesalahan, prosedur pendistribusian cek gaji.
Sumber daya data : Termasuk deskripsi
produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, database
persediaan.
Sumber daya jaringan Media komunikasi,
pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan.
I.
Aktivitas sistem informasi
Input sumber daya data : Memindai
secara optikal barang barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
Pemrosesan data menjadi informasi :
Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya.
Output produk informasi : Menghasilkan
laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan. : Contohnya, seorang manajer
penjualan dapat melihat tampilan video untuk memeriksa
kinerja seorang tenaga kerja penjualan, menerima pesan suara yang dihasilkan
komputer melalui telepon, menerima cetakan dari hasil penjualan bulanan.
Penyimpanan sumber daya data
Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi
tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian.
Pengendalian kinerja system : Aktivitas
sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas
input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan
dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang
telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas system yang tepat harus disesuaikan agar
produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir.
J. Mengenali sistem informasi Sebagai praktisi bisnis,
harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi. Hal ini berarti harus
mampu mengidentifikasi: Sumber daya manusia, hardware, software, data dan
jaringan yang digunakan. Jenis produk informasi yang dihasilkan Cara melakukan
aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.
K. E-Commerce E-Commerce termasuk salah satu istilah
pada ” perdagangan elektronik’ yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya,
perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan
transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan
pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang
mempunya istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan
jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di
masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan
menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000
banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. E-com,
atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat
dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce,
sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak
produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan
E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga
barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan
dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak
penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Di Indonesia,
sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang
masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai
apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang
telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu
Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan
e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan
non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara
online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan
E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi
yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih
luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil
jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional.
Penggunaan media elektronik untuk
melakukan perniagaan / perdagangan Telepon, fax, ATM, handphone, SMS
Banking: ATM phone
banking, internet banking Secara
khusus Penggunaan Internet untuk melakukan perniagaan
Disukai karena kenyamanannya
Referensi:
http://Dadang
Syafarudin_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI (SI) DALAm BISNIS.html
www.ystostore.com Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
thanks artikelnya ya
ReplyDeleteWebsite yang efektif memiliki dampak besar terhadap pengalaman pelanggan dalam bisnis online. Dari kemudahan navigasi, desain responsif, kecepatan loading, hingga keamanan dan kualitas konten, semua elemen ini berperan dalam membentuk interaksi pelanggan dengan bisnis.
ReplyDeleteMengoptimalkan website untuk memaksimalkan penjualan memerlukan pendekatan strategis yang mencakup berbagai aspek, mulai dari desain responsif hingga SEO, kecepatan loading, dan konten berkualitas.
Membangun website bisnis yang mampu mengubah pengunjung menjadi pelanggan memerlukan pendekatan strategis yang mencakup berbagai elemen, mulai dari desain, konten, hingga kecepatan dan keamanan.