Friday 25 April 2014



Zachman Framework

           Sebelum kita membahas apa itu Zachman Framework, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang Enterprise Architecture, dan Framework yang selanjutnya akan berkaitan dengan Zachman Framework.
           Enterprise merupakan sebuah bagian dari dunia nyata yang diimplementasikan ke dalam bentuk basis data. Biasanya enterprise ini merupakan sebuah bentuk pengelolaan dari organisasi. Sedangkan Architecture merupakan komponen-komponen sebuah sistem yang  terdiri  dari  jaringan, perangkat keras  dan  lunak  yang  distrukturkan. Sehingga yang dimaksud dengan Enterprise Architecture (EA) merupakan kegiatan pengorganisasian data yang dihasilkan oleh organisasi yang kemudian dipergunakan untuk mencapai tujuan proses bisnis dari organisasi tersebut [1]
Adapun beberapa metodologi pengembangan Enterprise Architecture, yaitu :
ü Enterprise Architecture Planning (EAP)
ü TOGAF Architecture Development Method (TOGAF ADM)
ü Enterprise Architecture Strategy (EAS)
ü Basic Enterprise Architecture Methodology (BEAM)

Beberapa komponen arsitektur utama Enterprise Architecture, antara lain :
ü Arsitektur Bisnis
            Menentukan proses bisnis yang menjadi motivator untuk komponen lain
ü Arsitektur Informasi
            Arsitektur data berupa sekumpulan entitass yang mendukung proses bisnis
ü Arsitektur Aplikasi
            Menentukan jenis aplikasi utama dan aplikasi pendukung dalam melakukan bisnis
ü Arsitektur Teknologi
            Platform teknologi untuk penyediaan lingkungan aplikasi sistem

           Sedangkan Framework adalah kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan.  Sehingga bisa mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programmer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.
Berikut  contoh beberapa framework:
§  Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)
§  DoD Architecture Framework (DoDAF)
§  Treasury Enterprise Architecture Framework (TEAF)
§  The Open Group Architectural Framework (TOGAF)


           Relasi antara Framework dengan Enterprise Architecture, yaitu suatu framework dapat dimanfaatkan untuk menentukan apakah suatu metodologi Enterprise Architecture meliputi semua aspek Enterprise Architecture atau aspek-aspek apa saja yang bisa dipenuhi oleh suatu metodologi Enterprise Architecture.

Pengertian Zachman Framework
           Zachman Framework merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk memotret arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh [2]. Zachman framework, dikeluarkan oleh Zachman Institut for Framework Advancement [5] sebagai hasil pemikiran dari John Zachman [3]. Framework ini merupakan framework arsitektural yang paling banyak dikenal dan diadaptasi dan memberikan gambaran yang lengkap dan menetapkan nama yang unik untuk setiap sel dalam framework.
           Zachman Framework merupakan logika terstruktur untuk pengklasifikasian dan pengorganisasian tipe-tipe dokumen, rancangan atau model yang merepresentasikan sebuah perusahaan. Zachman Framework bukan metodologi untuk mengembangkan suatu arsitektur enterprise. Zachman Framework bersifat kategorisasi artefak  Enterprise Architecture. Zachman Framework hanya berupa thingking tool yang membantu arsitek dan manajer mengisolasikan masalah dan mengatur apa saja yang perlu diurus.
           Pengembangan system dalam Zachman Framework hampir sama dengan yang lain tetapi lebih terorganisir:
1.   Strategi - Perencanaan dari suatu usaha pengembangan sistem keseluruhan organisasi.
2.   Analisa - Definisi yang terperinci tentang persyaratan untuk area tertentu dari bisnis tersebut.
3.   Rancangan - Penerapan teknologi yang spesifik [bagi/kepada] persyaratan menggambarkan selama analisa.
4.   Konstruksi - Konstruksi yang nyata dari sistem tersebut.
5.   Dokumentasi - Persiapan dari manual pemakai, pedoman, dan lain lain menguraikan sistem tersebut.
6.   Transisi - Implementasi dari sistem, agar supaya menjadi bagian dari infrastruktur organisasi tersebut.
7.   Produksi - pengecekan berkelanjutan dari sistem, untuk memastikan bahwa sistem tersebut memenuhi kebutuhan dari organisasi.




Sejarah Zachman Framework
           Konsep enterprise architecture sendiri muncul pada tahun 1980-an. Saat itu seorang peneliti bernama John Zachman menemukan bahwa dokumen-dokumen enterprise architecture itu bermacam-macam, ada dalam bentuk tulisan (teks), diagram-diagram, gambar-gambar, dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang banyak tersebut, kadang-kadang menjelaskan hal yang sama namun dari sudut pandang yang berbeda. [4]
           Agar dokumen-dokumen tersebut dapat mudah dipahami dan mudah dikelola, maka Zachman mengusulkan agar dokumen-dokumen tersebut dikelompok-kelompokan. Tata cara pengelompokan dokumen-dokumen enterprise architecture itu disebut dengan ”Zachman Framework”. Jadi tujuannya sederhana, yaitu supaya dokumen-dokumen enterprise architecture yang banyak itu dapat mudah dimengerti, dikelola dan dimanfaatkan. [4]

Kelebihan dan Kekurangan Zachman Framework
Kelebihan dari Zachman Framework adalah sebagai berikut:
1.   Zachman Framework merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasikan artefak arsitektur Enterprise.
2.   Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.
3.   Zachman Framework menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering yang sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi
4.   Zachman Framework dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk memeriksa kelengkapan arsitektur dan maturity level
Sedangkan kekurangan dari Zachman Framework antara lain:
1.   Tidak ada proses untuk tahap implementasi.
2.   Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.
3.   Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.
4.   Perluasan coverage sel-sel tidak jelas

Gambaran Zachman Framework
Zachman Framework mengklasifikasikan representasi deskriptif dari arsitektur informasi perusahaan ke dalam sel-sel berdasarkan perspektif dan fokus. Fokus tersebut dapat diidentifikasi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa, bagaimana, di mana, siapa, kapan dan kenapa. Masing-masing pertanyaan fokus tersebut menempati sebuah kolom dalam Zachman Framework. Perspektif mendefinisikan sudut pandang atau tingkat abstraksi dari informasi yang dikandung oleh suatu sel dalam Zachman Framework. Perspektif terdiri dari planner, owner, designer, builder, dan programmer. Masing-masing perspektif menempati sebuah baris dalam Zachman Framework. [6]
Setiap baris mewakili sebuah pandangan lengkap dari perspektif atau sudut pandang tertentu. Perspektif yang lebih atas tidak harus lebih komprehensif dibandingkan dengan perspektif yang lebih rendah. Perspektif yang lebih atas juga tidak menguraikan dengan lebih terperinci dari perspektif yang lebih rendah. Setiap baris mewakili perspektif yang berbeda dan unik, tetapi kemampuan menyampaikan dari setiap perspektif harus memberikan rincian yang cukup untuk menentukan solusi pada tingkat perspektif tersebut dan harus dapat diterjemahkan ke perspektif yang lebih rendah. secara eksplisit. Setiap perspektif harus memperhatikan kebutuhan dari perspektif lainnya dan batasan yang ditimbulkan oleh perspektif tersebut. Batasan dari setiap perspektif merupakan faktor penambah. [6]
Secara deskriptif, baris dan kolom dari Zachman Framework dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Table 1 Zachman Framework


Sedangkan hasil perspektifnya digambarkan dalam tabel berikut
Table 2 Hasil Perspektif ZF
Perspektif
Tujuan
Hasil
Batasan
Planner
Mendefinisikan lingkup/scope
Definisi lingkup
Keuangan & pengaturannya
Owner
Mendeskripsikan bentuk dari produk
Model bisnis
Kebijakan & penggunaannya
Designer
Mendeskripsikan bentuk logika/abstrak dari produk
Model sistem
Lingkungan & teknologi yang akan digunakan
Builder
Mendeskripsikan pengembangan produk dan penerapannya
Model teknologi
Mengembangkan & menyiapkan kebutuhan teknologi
subcontractor
Mendeskripsikan komponen
Out-of-context models
Penerapan & integrasi
Keenam baris pada table 1 menyajikan enam pandangan (perspektif), sebagaimana yang dipandang oleh perencana, pemilik, perancang, pembangun, dan  functioning enterprise [2]. Penjelasannya adalah sebagai berikut: 
1.   Scope/Planner/Perencana : yang menetapkan objek dalam pembahasan; latar belakang, lingkup, dan tujuan enterprise 
2.   Business Model/Business Owner/Pemilik : penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise 
3.   System Model/Designer/Perancang : perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang dapat dicapai secara teknis dan fisik 
4.   Technology Model/Builder/ Pembangun : pengawas atau pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir 
5.   Detailed Representation/Subkontraktor : bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk/jasa akhir
6.   Functional Areas/Functioning System/Functioning enterprise : wujud nyata dari produk/jasa akhir



Aturan Zachman Framework [6]
1.   Kolom yang ada tidak tersusun dalam suatu urutan tertentu
2.   Masing-masing kolom merupakan model dasar sederhana
3.   Model dasar dari tiap kolom harus unik
4.   Setiap baris menggambarkan sebuah pandangan jelas dan lengkap
5.   Setiap sel dalam suatu baris dan kolom harus unik
6.   Gabungan sel dalam suatu baris merupakan deskripsi lengkap dari perspektif pada baris tersebut.
7.   Logikanya adalah relasional antara dua contoh dari entitas yang sama.

Uraian Urutan Baris dari Kontekstual s/d Operasional
           Urutan baris pada Zachman Framework menggambarkan tingkatan mulai dari tingkatan kontekstual sampai tingkatan operasional.
1.   Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup (“Objectives/Scope”) menurut perspektif perencana (“Planner”).
               Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement external organisasi. Penjelasan masing-masing kolom :
    Why/ Motivation, berisikan tujuan dan objektif bisnis, pengukuran performansi bisnis yang terkait dengan masing-masing fungsi
    How/ Function, berisikan fungsi-fungsi bisnis pada high-level
    What/ Data, berisikan High Level Data Class terkait dengan masing-masing fungsi
    Who/ People, berisikan stakeholder yang terkait dengan masing-masing fungsi
    Where/ Network, berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing fungsi
    When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi

Baris pertama pada Zachman Framework ini sering disebut juga dengan arsitektur kontekstual. Penjelasan masing-masing kolom :
Contextual  [7]
1.      (Why) Goal List – tujuan utama organisasi
2.      (How) Process List – daftar semua proses yang diketahui
3.      (What) Material List – daftar semua entitas organisasi yang diketahui
4.      (Who) Organizational Unit & Role List – daftar dari semua unit organisasi, sub unit, dan pengidentifikasian pengguna
5.      (Where) Geographical Locations List – lokasi sangat penting untuk organisasi, bisa menjadi besar dan kecil
6.      (When) Event List – daftar trigger dan cycle penting untuk organisasi.

2.   Baris kedua, mengenai konseptual “Enterprise Model” menurut perspektif pemilik (“Owner”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model proses bisnis, Alokasi fungsi bisnis, proses eliminasi fungsi-fungsi yang overlap dan ambigu.
Penjelasan masing-masing kolom :
      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy bisnis, prosedur dan standar yang dipakai untuk masing-masing proses.
      How/ Function, berisikan penjelasan proses-proses bisnis.
      What/ Data, berisikan business data.
      Who/ People, berisikan berbagai macam role dan tanggungjawab (responsibilities) dari masing-masing aktor atau pihak yang terkait pada masing-masing proses.
      Where/ Network, berisikan berbagai macam lokasi (bisnis) yang terkait dengan masing-masing proses bisnis.
      When/ Time, berisikan event-event dan siklus waktu yang terkait dengan masing-masing fungsi.

Baris kedua pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur konseptual.
Conceptual [7]
1.      (Why) Goal Relationship Model – mengidentifikasi tingkatan dari tujuan yang mendukung tujuan utama
2.      (How) Process Model – menyediakan deskripsi proses, proses input, proses output
3.      (What) Entity Relationship Model – mengidentifikasi dan mendeskripsikan pengelolaan material dan hubungannya
4.      (Who) Organizational Unit & Role Relationship Model – mengidentifikasi peran perusahaan dan unit dan hubungan antara keduanya
5.      (Where) Locations Model – mengidentifikasi lokasi perushaan dan hubungan antar keduanya
6.      (When) Event Model – mengidentifikasi dan mendeskripsikan kejadian dan siklus yang berhubungan dengan waktu

3.   Baris ketiga mengenai bentuk logika “System Model” menurut perspektif perancang (“Designer”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model logikal, manajemen proyek, dan pendefinisian requirement (functional requirement).

Penjelasan masing-masing kolom :
      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam policy, prosedur dan standar yang terkait dengan model business rule
      How/ Function, berisikan representasi logik dari sistem informasi dan hubungannya
      What/ Data, berisikan model data logik dan hubungan antar data yang terkait dengan berbagai macam informasi.
      Who/ People, berisikan representasi logik dari hak akses (privileges) masing-masing user ke sistem berdasarkan role & responsibility-nya.
      Where/ Network, berisikan representasi logik mengenai arsitektur sistem terdistribusi untuk masing-masing lokasi.
      When/ Time, berisikan event-event dan respons yang dihasilkan berdasarkan business events

Baris ketiga pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur logikal.
Logical [7]
1.      (Why) Rules Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan aturan-aturan yg menerapkan batasan – batasan pemrosesan dan entitas-entitas tanpa memperhatikan implementasi fisik atau teknis
2.      (How) Process Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan transisi proses dinyatakan sebagai  ungkapan kata kerja tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
3.      (What) Data Model Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan entitas dan hubungannya tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
4.      (Who) Role Relationship Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan peran-peran dan hubungannya ke peran yg lain sesuai tipe-tipe deliverable tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
5.      (Where) Locations Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi yang digunakan untuk mengakses, memanipulasi dan transfer entitas dan pemrosesan tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis
6.      (When) Event Diagram – mengidentifikasi dan mendeskripsikan keadaan yang berhubungan dengan kejadian yang lain pada sequence , siklus kemunculan dengan dan antara even – even, tanpa memperhatikan implementasi fisik dan teknis

4.   Baris keempat mengenai bentuk phisik “Technology Model” menurut perspektif pengembang (“Builder”). Pada arsitektur ini didefinisikan model-model fisik, manajemen teknologi, dan pendefinisian solusi dan pengembangannya.
Penjelasan masing-masing kolom :
      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar (teknologi) sistem informasi.
      How/ Function, berisikan spesifikasi dari aplikasi-aplikasi yang beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu.
      What/ Data, berisikan tipe-tipe kebutuhan (requirement) sistem manajemen database (DBMS – Data Base Management System) yang sesuai dengan model data logikal.
      Who/ People, berisikan identifikasi hak akses masing-masing user (user privileges) untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik.
      Where/ Network, berisikan spesifikasi dari perangkat jaringan dan hubungannya dengan batasan fisik system (physical boundaries).
      When/ Time, berisikan spesifikasi trigger untuk merespon event-event pada sistem untuk suatu teknologi atau platform spesifik tertentu.
Baris keempat pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur teknologi  (fisikal).   
Physical [7]
1.      (Why) Rules Specification – diekspresikan dalam bahasa formal; terdiri dari aturan nama dan logika terstruktur untuk menentukan dan menguji keadaan aturan
2.      (How) Process Function Specification – diekspresikan dalam bahasa teknologi tertentu, elemen-elemen proses hirarkis berhubungan dengan pemanggilan proses
3.      (What) Data Entity Specification – diekspresikan dalam format teknologi khusus, setiap entity didefinisikan dengan nama,deskripsi,dan atribut; menampilkan hubungan
4.      (Who) Role Specification – mengekspresikan peran- peran dalam melakukan kerja dan komponen alur kerja pada level spesifikasi kerja produk yg terperinci
5.      (Where) Location Specification – mengepresikan komponen – komponen infrastruktur fisik dan koneksinya
6.      (When) Event Specification – mengekspresikan transformasi suatu keadaan - keadaan even terhadap minat ke perusahaan

5.   Baris kelima mengenai bentuk detil “As Build” menurut perspektif “programmer/sub contractor/ integrator”. Pada level ini, para programmer/ sub kontraktor/ integrator bekerja sesuai dengan model yang telah didefinisikan. Pada layer ini dijelaskan bagaimana manajemen konfigurasi system dan implementasi pembangunan (deployment) sistem. Penjelasan masing-masing kolom :

      Why/ Motivation, berisikan berbagai macam business rules yang sesuai dengan standar teknologi tertentu
      How/ Function, berisikan fungsi-fungsi/ program yang di-coding untuk beroperasi pada suatu platform teknologi tertentu
      What/ Data, berisikan data definition yang sesuai dengan model data logikal
      Who/ People, berisikan identifikasi hak akses yang di-coding untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik
      Where/ Network, berisikan konfigurasi perangkat jaringan untuk sesuai dengan spesifikasi node
      When/ Time, berisikan pendefinisian timing yang di-coding untuk menentukan urutan aktivitas proses . untuk suatu teknologi atau suatu platform spesifik.

6.   Baris keenam mengenai bentuk detil “Functioning Enterprise” menurut perspektif “User”. Pada level ini, berbagai macam panduan bagi user untuk menfungsikan system , melakukan manajemen operasi, dan mengevaluasi system. Penjelasan masing-masing kolom :

    Why/ Motivation, berisikan informasi karakteristik operasi untuk suatu teknologi tertentu berdasarkan standard
    How/ Function, berisikan instuksi manual menjalankan perangkat komputer/ sistem informasi lainnya
    What/ Data, berisikan konten dan nilai data yang tersimpan di database aktual
    Who/ People, berisikan berbagai macam personel dan stakeholder kunci yang bekerja sesuai dengan role dan responsibility-nya
    Where/ Network, berisikan pesan-pesan baik yang terkirimkan maupun diterima
    When/ Time, berisikan pendefinisian waktu melakukan aktivitas berdasarkan urutan waktu tertentu

Contoh Implementasi Zachman Framework
Perancangan Sistem Informasi Enterprise pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat [8]
                                Table 3 Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat

Perancangan akan dilakukan dengan dengan Zachman Framework seperti pada tabel berikut :

Table 4 Perancangan yang akan dilakukan

Profil Disnakertrans
Berikut struktur organisasi Disnakertrans provinsi Jawa Barat yang menjadi ruang lingkup sistem:
Gambar 1 Struktur Organisasi Disnakertrans Jabar

1.   Perspektif Planner
Ø  Inventory Identification (A1)
        Pada sel ini diidentifikasi daftar entitas yang menjadi hal-hal penting pada proses bidang tenaga kerja dan transmigrasi yang dapat dililhat dari misi Disnakertrans Provinsi Jabar.

Table 5 Strategi Disnakertrans Provinsi Jabar

Ø  Proses Identification (B1)
pada bagian ini akan didefinisikan proses bisnis di Disnakertrans Jabar

Table 6 Proses Bisnis Disnakertrans jabar
Ø  Distribution Identification (C1)
Lokasi Disnakertrans Jawa Barat berada di Jl. Soekarno Hatta No. 532 Bandung Jawa Barat
Ø  Responsibility Identification (D1)
Table 7 pemetaan tugas pokok dan fungsi terhadap proses bisnis

Ø  Timing Identification (E1)
a. Penyelenggaraan dan Pengkoordinasian:
1.      Pelatihan tenaga kerja
2.      Penempatan tenaga kerja
3.      Perlindungan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
b.Aktivitas sesuai program-program
c. Mengadakan pertemuan dengan pemerintah pusata serta dinas lain yang terkait
d.                        Melaksanakan event terkait ketenagakerjaan (ex: hari buruh)

Ø  Motivation Identification (F1)
                                                              i.      Visi : “Terwujudnya tenaga kerja dan transmigran yang mandiri, kompeten dan harmonis
                                                            ii.      Misi :
1.      Membangun pencitraan tenaga kerja dan transmigran;
2.      Mengembangkan kebersamaan pelaku pembangunan;
3.      Melindungi hak-hak tenaga kerja, pengusaha dan masyarakat transmigran;
4.      Mengoptimalkan lembaga pengembangan sumber daya manusia;
5.      Mengembangkan potensi tenaga kerja dan transmigran yang berakhlakul karimah;
6.      Meningkatkan profesionalisme sumber daya aparatur & kualitas pelayanan public;


2.   Perspektif Owner
Ø  Inventory Definition (A2)
   Pada tahap ini dilakukan pendefinisian entitas yang penting berserta deskripsinya yang mengacu pada sel A1

Table 8 Deskripsi Entitas pada Disnakertrans Jabar

Ø  Proses Definition (B2)
Pada tahap ini mengacu pada aktivitas proses definition.

Table 9 Process Definition

Ø  Distribution Definition (C2)
         Menjelaskan aspek perspektif dari pemilik yang menggambarkan lokasi dari Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yaitu berada di Jl. Soekarno Hatta No. 532 Bandung Jawa Barat

Gambar 2 Lokasi Disnakertrans


Ø  Responsibility Definition (D2)
            Pada perspektif ini akan digambarkan dengan daftar unit-unit yang penting pada Disnakertrans.

Table 10 Unit-unit penting dalam Disnakertrans Jabar
Ø  Timing Definition (E2)
Gambar 3 Keterkaitan antar proses terhadap waktu
Ø  Motivation Definition (F2)
            Pada perspektif owner dengan fokus motivasi yang dapat berupa kebijakan, aturan, maupun strategi yang terdapat pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat. Strategi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan bahasan ini adalah :

Table 11 Strategi yang berkaitan dengan aktivitas Disnakertrans

3.   Perspektif Designer

Ø  Inventory Representation (A3)
            Pada sel ini merepresentasikan aset atau entitas yang penting
No.
Bidang
Aktivitas
1.
Bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja
melaksanakan pelatihan dan standarisasi dan bina produktivitas tenaga kerja sehingga siap dalam penempatan tenaga kerja
2.
Bidang penempatan tenaga kerja
Melaksanakan pengembangan produktifitas tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja
3.
Bidang perlindungan ketenagakerjaan
Melakukan hubungan industrial hasil dari penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempata kerja
4.
Bidang transmigrasi
melakukan penyiapan, pembinaan tenaga kerja dan masyarakat transmigran
Table 12 entitas yang penting

Ø  Proses Representation (B3)
Tahap ini disajikan dalam bentuk kontek diagram yang berisi relasi sistem dengan entitas luar beserta input dan outputnya.

Gambar 4 Diagram Context


Ø  Distribution Representation (C3)
Perspektif ini merepresentasikan lokasi dari Disnakertrans yang merupakan stakeholder utama. Gambar peta ruangan Disnakertrans sebagai berikut :
Gambar 5 Tata Letak Disnakertrans Jabar
Ø  Responsibility Representation (D3)
Pada sel ini, menjelaskan tentang representasi orang atau SDM yang terlibat dalam organisasi.
Table 13 orang yang terlibat dalam organisasi
Ø  Timing Representation (E3)
Tahap ini disajikan dalam bentuk kontek diagram yang berisi relasi sistem dengan entitas luar beserta input dan outputnya.
Table 14 Keterkaitan waktu dan proses lebih rinci

Ø  Motivation Representation (F3)
Tahap ini disajikan dalam bentuk model aturan bisnis pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.

Gambar 6 Model Aturan Bisnis


Dari Pembahasan di atas, maka berikut kita dapatkan Tabel Perancangan SI dengan Zachman Framework.
Table 15 Hasil Perancangan Sistem Informasi Enterprise pada Disnakertrans Provinsi Jawa Barat


Referensi
[1] pitakonanonlen.blogspot.com/2012/03/apa-itu-enterprise-architecture.html
[2] Setiawan, E. B. (2009, Juni 20). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), 114-119.
[3] Widyantoro. (2005). NET Framework Enterprise Security Policy Administration and Deployment. Bandung: Program Pasca Sarjana ITB.
[4] Imbar, M. C. (2007, September). Pemodelan Enterprise Architecture Zachman Framework pada Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 2 No. 2 , 113-135.
[5] www.zifa.com
[6] ridhanafi.blogspot.com/2010/01/zachman-framework.html
[7] rosmalina-ros.blogspot.com/2011/07/zachman-framework.html
[8] Fardani, Rosa Lestari dan, Rizki Elisa Nalawati (2013, Desember). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Berbasis Zachman Framework Pada Disnakertrans Provinsi JawaBarat. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2013.
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!